Menangani anak demam di rumah

CARA MENANGANI ANAK DEMAM SAAT DI RUMAH

Hello Momsday! Sebagai orang tua, mungkin sebagian dari kalian pernah mengalami kepanikan dan tidak tau ingin berbuat apa ketika anak mengalami demam. Hal ini sebenarnya, dapat Moms atasi dengan melakukan beberapa penanganan lho! Pada artikel kali ini, Atika akan membagikan artikel mengenai cara menangani anak demam saat di rumah ya! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Sebelum melakukan beberapa penanganan yang akan Atika berikan, kunci penting untuk hal ini adalah tidak panic ya. Karena pada umumnya, ketika kalian mengalami rasa kepanikan, maka kalian mungkin akan mengalami kesalahan atau kekeliruan saat mengatasi anak demam lho! Untuk itu, pastikan Momspapsday tidak merasa panik, namun kalian harus sigap dan waspada ya.

Berikut adalah beberapa cara menangani anak demam saat kalian berada di rumah ya Moms!

Melakukan pengecekan suhu

Langkah pertama yang dapat Moms lakukan ketika anak mengalami demam adalah melakukan pengecekan suhu ya. Hal ini wajib kalian lakukan untuk memantau perkembangan kondisi tubuh Si Kecil ketika sedang demam. Menurut penjelasan dari American Academy of Pediatrics  suhu tubuh normal untuk anak-anak adalah antara 36-38º Celsius.

Memberikan obat demam untuk anak

Sehabis Momsday melakukan pemantauan kondisi kesehatan Si Kecil ketika demam, maka selanjutnya kalian wajib untuk melakukan penanganan ya Moms. Langkah pertama yang dapat Moms lakukan untuk menangani anak demam adalah dengan cara memberikan obat demam untuk Si Kecil ya. Kalian dapat memberikan paracetamol  dengan kadar dosis yang tepat untuk kebutuhan anak ya.

Berikan air putih yang cukup

Selain memberikan obat demam, pastikan Momsday memberikan air putih yang cukup ketika Si Kecil ya. Hal ini wajib kalian lakukan untuk mengatasi rasa demam yang Si Kecil alami ya. Karena pada dasarnya, ketika anak mengalami demam yang tinggi, tubuh mereka rentan mengalami dehidrasi. Untuk mengatasi hal ini, kalian wajib untuk memberikan cairan yang cukup untuk kebutuhan Si Kecil ya.

Kompres air hangat

Jika sang buah hati mengalami demam saat malam hari, kalian bisa melakukan penanganan dini dengan memberikan kompres menggunakan air hangat. Kalian bisa melakukan hal ini dengan merendam lap kain menggunakan air panas.  Setelah lap sudah panas, Moms bisa tempelkan lap tersebut pada dahi Si Kecil ya. Metode ini ampuh untuk menstabilkan suhu tubuh agar bisa kembali normal.

Optimalkan suhu kamar

Selain melakukan cara-cara di atas, kalian juga harus untuk mengoptimalkan suhu kamar Si Kecil ya. Langkah ini berguna untuk membuat sang buah hati tidak merasakan menggigil yang berlebihan ya. Selain itu, Momspapsday harus mengganti pakaian baju anak dengan bahan pakaian yang tidak terlalu panas ya. Hal ini berguna untuk mengurangi rasa panas pada tubuh Si Kecil ya.

Nah itu dia beberapa cara yang dapat Momsday lakukan untuk menangani anak demam saat berada di rumah ya! Pastikan untuk tidak panik, dan lakukan yang terbaik untuk menangani masalah ini ya. Jika Moms memerlukan konsultasi dengan dokter, kalian bisa melakukan konsultasi melalui Aplikasi Parentoday ya! Aplikasi ini tersedia untuk kalian download melalui Appstore dan juga Playstore ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMS! JANGAN PANIK DULU, KENALI PENYEBAB DEMAM PADA ANAK YUK!

Mengajarkan anak berpuasa sejak dini

CARA EFEKTIF UNTUK MENGAJARKAN ANAK BERPUASA SEJAK DINI

Hello Momspapsday! Walaupun pada umumnya, anak-anak belum wajib untuk mengikuti puasa, namun kalian tetap bisa melatih mereka agar bisa menjalankan puasa dengan baik ya Moms. Hal ini bisa kalian lakukan dengan bertahap ya Moms, agar Si Kecil tidak merasa kaget ketika nanti melaksanakan puasa. Pada artikel kali ini, Atika akan memberi tips mengajarkan anak berpuasa sejak dini ya Moms! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Bagi kalian yang ingin mengajari sang buah hati berpuasa saat Ramadhan, berikut ada beberapa tips dari Atika yang dapat kalian terapkan untuk melatih Si Kecil ya!

Menjalankan puasa setengah hari

Hal pertama yang dapat Momspapsday lakukan untuk mengajari Si Kecil berpuasa saat Ramadhan adalah dengan mengajari nya mengenal rasa serta sensasi berpuasa pada pertama kali. Pada umumnya, setiap anak yang baru pertama kali menjalani puasa, kebanyakan mereka tidak akan kuat menjalankan puasa tersebut sampai adzan Mahgrib. Oleh karena itu, Momspapsday bisa mengarahkan Si Kecil untuk menjalankan puasa sampai setengah hari.

Awali dengan puasa jajan

Selain melatih anak dengan menjalankan puasa setengah hari, Momspapsday dapat menerapkan cara yang lain seperti membatasi ia untuk membeli jajan. Hal ini kalian lakukan untuk melatih nafsu makan sang buah hati agar tidak terlalu ingin mengonsumsi makanan pada bulan Ramadhan. Selain itu, cara ini berguna untuk mengontrol kesabaran dan emosi Si Kecil ya.

Siapkan makanan kesukaan Anak saat berbuka

Melatih sang buah hati untuk berpuasa dengan menggunakan berbagai cara memanglah penting, namun Momsday juga harus memberikan motivasi yang baik untuk Si Kecil ya. Kalian bisa memberikan suatu hidangan menu kesukaan Si Kecil untuk berbuka ya. Hal ini bisa kalian lakukan untuk memberikan reward ketika sang buah hati sudah melaksanakan puasa sampai selesai.

Buat aktifitas ngabuburit yang menyenangkan

Salah satu cara efektif yang dapat Momspapsday terapkan untuk melatih puasa Si Kecil adalah dengan mengajak Si Kecil ngabuburit ya. Dengan mengisi waktu luang dengan aktifitas ngabuburit yang menyenangkan, kalian dapat mengalihkan serta meminimalisir pikiran Si Kecil untuk mengonsumsi makanan ketika sedang menjalankan puasa.

Berikan Anak contoh yang baik

Selain menerapkan langkah-langkah tersebut, kalian juga dapat membantu Si Kecil untuk melatih serta mengontrol kemampuan Si Kecil untuk berpuasa. Hal ini bisa kalian lakukan dengan menjadi panutan untuk dirinya, agar Si kecil bisa mencontohnya. Karena pada dasarnya, anak-anak suka meniru tingkah laku serta kebiasaan orang tua. Untuk itu, pastikan untuk memberi contoh yang baik kepada anak ya.

Nah itu dia cara efektif untuk mengajarkan anak berpuasa sejak dini ya Momspapsday dari Atika ya! Pastikan untuk menerapkan cara-cara tersebut agar Si Kecil bisa segera melaksanakan puasa bareng Moms dan Papsday ya. Kira-kira kalian ingin Atika bagikan artikel mengenai apalagi nih? Jangan lupa berikan saran kalian pada kolom komentar ya!

JANGAN LUPA BACA ARTIKEL INI YA! PENTINGNYA MENGAJARI ANAK BERSEDEKAH DI BULAN RAMADHAN

Mengajari anak bersedekah

PENTINGNYA MENGAJARI ANAK BERSEDEKAH DI BULAN RAMADHAN

Hello Momsday! Menebar kebaikan pada bulan Ramadhan menjadi suatu hal yang penting untuk Moms ajari kepada Si Kecil. Selain mengajak anak puasa, penting juga untuk mengajarkan anak berbagi. Meski sebenarnya kegiatan berbagi bisa dilakukan kapan saja. Pada artikel kali ini, Atika akan menjelaskan pentingnya mengajari anak bersedekah di bulan Ramadhan ya Moms! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Ketika Momspapsday mengajari anak untuk bersedekah, kalian bisa menumbuhkan rasa empati serta menumbuhkan rasa persaudaraan yang erat antar sesama manusia. Mengajarkan anak mengenai pentingnya berbagi bisa membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang baik dan positif. Untuk itu, penting sekali mengajari hal ini untuk Si Kecil ya! Berikut adalah beberapa caya yang dapat kalian lakukan untuk mengajari sang buah hati ya.

Menjelaskan pentingnya bersedekah

Langkah pertama yang dapat Momspapsday lakukan untuk mengajari anak bersedekah adalah dengan menjelaskan makna berbagi kepada sesame ya Moms. Pada tahap ini, pastikan untuk mengajari anak dengan hal yang mudah Si Kecil mengerti ya. Kalian harus memberi tahu bahwa keadaan setiap orang tentunya berbeda-beda, untuk itu kita harus menyisihkan hal yang kita punya untuk membantu kebutuhan orang lain.

Mengajak Anak membagikan Takjil

Setelah kalian menjelaskan makna pentingnya berbagi, sebagai tahap pertama untuk mengajari anak bersedekah adalah mengajak Si Kecil untuk membagikan takjil kepada orang-orang lain. Melalui cara ini, Si Kecil akan melihat reaksi dari orang-orang yang telah ia bagikan takjil. Hal ini bisa membuat sang buah hati merasa senang dan bersyukur karena bisa berbagi takjil kepada orang-orang lain ya Moms.

Ajak Anak dalam kegiatan bakti sosial

Selain mengajak anak untuk berbagi takjil, kalian bisa mengajak Si Kecil untuk mengikuti kegiatan bakti sosial ya. Seperti contohnya, kalian bisa meminta Si Kecil untuk mengumpulkan pakaian yang sudah tak lagi ia gunakan lalu bagikan kepada anak-anak panti asuhan. Selain pakaian, kalian juga bisa mengumpulkan buku yang sudah tidak ia gunakan. Dengan begitu, ilmu yang sang buah hati dapatkan juga bermanfaat untuk orang lain.

Berikan Anak apresiasi

Momspapsday dapat mengajarkan Si Kecil berbagi sembari menghabiskan waktu dengan cara yang menyenangkan ya. Seperti misalnya dengan membuat permainan, yang mana anak akan mendapatkan hadiah kecil jika berhasil berbagi dengan orang lain. Bisa berupa berbagi makanan, atau sekadar berbagi mainan bersama teman. Hadiah yang diberikan tidak perlu mahal. Bisa dengan snack atau cokelat favorit Si Kecil.

Nah itu dia beberapa cara yang dapat Momspapsday lakukan untuk mengajari anak bersedekah ya Moms! Pastikan untuk selalu mengajak anak kalian melakukan suatu kebaikan ya. Kira-kira kalian ingin Atika bagikan artikel tentang apalagi nih Momspapsday? Jika kalian mempunyai saran untuk Atika, berikan saran kalian pada kolom komentar ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMSPAPSDAY! INGIN TAHU MENGENAI DAMPAK PARENTING HELICOPTER? YUK, SIMAK!

Melahirkan dengan VBAC

MELAHIRKAN DENGAN VBAC: MENGATASI KETAKUTAN DAN KEKHAWATIRAN!

Hello Momsday! Bagi para Moms yang sudah pernah melahirkan anak pertama, mungkin kalian masih bingung ingin melahirkan dengan metode seperti apa untuk selanjutnya bukan? Banyak dari kalian yang berasumsi bahwa seorang Ibu yang pernah melahirkan dengan metode Caesar harus menjalankan metode yang sama pada kehamilan selanjutnya. Padahal kalian tetap bisa melahirkan dengan VBAC lho!

Pada artikel kali ini, Atika akan menjelaskan proses melahirkan dengan metode VBAC ya Moms! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Pengertian Metode VBAC

VBAC atau Vaginal Birth After C-Section adalah prosedur melahirkan secara normal setelah Momsday sudah pernah menjalankan operasi Caesar. Berdasarkan informasi dari American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) setiap Moms yang sudah pernah melahirkan dengan Caesar dapat menjalankan proses melahirkan dengan metode normal, namun ada beberapa ketentuan yang harus kalian perhatikan seperti berikut.

  • Tidak pernah merasakan operadi pada dinding Rahim.
  • Sebelumnya tidak pernah mengalami kerobekan Rahim.
  • Tidak ada kondisi yang menyulitkan proses kehamilan normal seperti plasenta abnormal dan mioma.
  • Jenis bekas sayatan pada operasi Caesar: Low Transverse.
  • Tidak ada Cephalopelvic Disproportion (CPD).

Manfaat melahirkan dengan VBAC

Jika Moms memilih untuk melahirkan menggunakan proses metode VBAC, Momsday bisa mendapatkan  beberapa macam keuntungan seperti mempercepat proses pemulihan serta dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi operasi. Bagi Moms yang berencana untuk mempunyai banyak anak, VBAC adalah prosedur yang tepat karena dapat membantu mencegah risiko negatif dari prosedur melahirkan caesar.

Hal yang harus kalian perhatikan

Sebelum Momsday memutuskan untuk menjalankan proses kehamilan dengan metode VBAC, kalian harus melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan dokter ahli. Melalui konsultasi ini kalian dapat memeriksa kondisi medis meliputi anamnesis riwayat persalinan, tipe jahitan, dan lainnya. Melalui konsultasi ini, kalian juga bisa menerapkan pola hidup kalian selama mengandung ya Moms!

Jangan lupa untuk mempelajari proses melahirkan dengan metode VBAC ya Moms! Jika Momsday ingin melakukan konsultasi dengan dokter melalui jarak jauh, kalian bisa berkonsultasi melalui aplikasi Parentoday ya Moms. Selain bisa berkonsultasi dengan dokter dan team ahli dari parentoday, kalian juga bisa membaca artikel edukatif, artikel resep, dan belanja baju anak dari Parentoday ya!

Nah itu dia beberapa informasi yang harus Moms ketahui, ketika kalian ingin melahirkan dengan VBAC ya! Pastikan untuk memilih proses prosedur yang tepat untuk kalian dan sang buah hati ya Moms. Jika kalian ingin membaca artikel lainnya, pastikan untuk bergabung dengan Komunitas Parentoday ya! Buat Moms yang ingin memberikan saran kepada Atika untuk topik artikel selanjutnya, tulis saran kalian di kolom komentar ya!

JANGAN LUPA BACA ARTIKEL INI YA MOMS! PERSIAPAN IBU MENYUSUI HARUS DILAKUKAN SEJAK DINI YA MOMS!

Cara menyimpan ASI

INI CARA MENYIMPAN ASI AGAR KUALITASNYA TETAP TERJAGA! YUK, SIMAK!

Hello Momsday! Sebagian besar dari kalian yang sudah menjadi seorang Ibu pasti akan memberikan Air Susu Ibu (ASI) untuk kebutuhan Si Kecil bukan? Perlu kalian ketahui, ASI juga dapat kalian simpan menggunakan alat. Hal ini memiliki banyak manfaat untuk membantu Moms memberi Si Kecil ASI. Pada artikel kali ini, Atika akan membagikan informasi cara menyimpan ASI agar kualitasnya tetap terjaga ya!

Hal ini dapat membantu kalian untuk mengontrol porsi susu anak dan juga dapat membuat kalian mengatur jadwal untuk memberikan ASI kepada anak. Berikut adalah cara yang dapat Moms lakukan untuk menyimpan ASI yang baik ya! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Cara menyimpan ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah salah satu makanan terbaik untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizi pada Bayi. Untuk itu, Moms wajib untuk memperhatikan kualitas ASI yang akan kalian berikan kepada Si Kecil ya. Berikut ini adalah beberapa cara agar Moms dapat menyimpan ASI dengan baik ya!

1. Pilih wadah yang cocok untuk Si Kecil

Hal pertama yang dapat Moms lakukan adalah menyiapkan pompa untuk memerah susu kalian dan juga wadah sebagai tempat menyimpan ASI. Sebelum menggunakan wadah untuk ASI, kalian perlu untuk mensterilkan wadah tersebut, dengan mencucinya dengan sabun sampai bersih. Sehabis itu, Momsday harus merendam wadah tersebut dengan air panas selama kurang lebih 5 menit.

Hal ini kalian lakukan untuk membersihkan wadah tersebut dari kuman-kuman yang menempel pada wadah tersebut. Kalian dapat menggunakan wadah yang mempunyai kualitas baik dan nyaman untuk kebutuhan Si Kecil seperti botol susu plastik, botol kaca, dan juga kantong plastic khusus ASIP.

2. Tempat penyimpanan ASI

Setelah menentukan wadah untuk menjaga kualitas ASI, selanjutnya adalah tempat Moms menyimpan ASI tersebut ya! Ada beberapa jenis tempat penyimpanan yang dapat Moms gunakan, seperti misalnya cooler Bag untuk menyimpan ASI yang akan Si Kecil konsumsi dalam jangka waktu yang cepat, dan juga kulkas ketika bayi ingin mengkonsumsi ASI dalam jangka waktu yang agak lama.

3. Ketahui jangka waktu ketika menyimpan ASI

Ketika hendak ingin menyimpan ASI, Momsday perlu untuk mengetahui jangka waktu yang kalian punya saat menyimpan ASI tersebut. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai jangka waktu penyimpanan ASI yang harus Moms ketahui:

  • ASI yang Moms simpan pada ruangan yang memiliki suhu 24 Derajat Celcius bisa bertahan selama 4 jam.
  • ASI yang Moms simpan dengan kantong ice bisa bertahan selama 24 jam.
  • Asi yang Moms simpan pada kulkas yang memiliki suhu 4 Derajat Celcius bisa bertahan selama 4 hari.

Namun perlu Momsday ketahui, ketika proses pembekuan ASI perah sedang berlangsung maka hal ini bisa menghilangkan beberapa zat penting untuk kebutuhan Si Kecil. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak terlalu lama menyimpan ASI ya Moms! Kecuali untuk keadaan darurat saja.

4. Jangan mengocok ASI secara berlebihan

Ketika Momsday hendak ingin memberikan ASI kepada sang buah hati, kalian tidak boleh mengocok ASI tersebut ya! Hal ini bisa menyebabkan gelembung udara dalam ASI tersebut. Karena hal ini bisa membuat sang buah hati mengonsumsi udara yang berlebihan sehingga bisa menyebabkan Si Kecil mengalami kekembungan. Pastikan untuk memberi jeda sesaat sebelum kalian memberikan ASI kepada Si Kecil ya Moms!

Nah itu dia beberapa tips serta cara menyimpan ASI untuk Momsday agar kualitas ASI nya tetap terjaga ya. Pastikan untuk menerapkan cara-cara tersebut untuk memberikan nutrisi dan gizi yang cukup buat Si Kecil ya Moms. Kira-kira kalian ingin Atika bagikan artikel tentang apalagi nih Moms? Jangan lupa berikan saran kalian di komentar ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMS! PANDUAN MEMBERIKAN MPASI SAAT BAYI 6 SUDAH MENGINJAK 6 BULAN

Penyebab anak mengalami tantrum

PENYEBAB ANAK MENGALAMI TANTRUM KETIKA PULANG SEKOLAH

Hello Momspapsday! Sebagian dari kalian tentunya sering sekali melihat sang buah hati tantrum bukan? Hal ini menjadi suatu tantangan nyata untuk Momspapasday sebagai orang tua. Tantrum adalah ledakan emosi yang muncul dengan sikap anak keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, dan marah. Faktor penyebab anak mengalami tantrum itu banyak, salah satunya adalah faktor lingkungan.

Menurut penelitian dari jurnal Al-Qalb yang berjudul “Temper tantrum pada anak yang tinggal dalam keluarga Matriarchat” tahun 2017, Pada umumnya tantrum terjadi saat sang buah hati sedang bersama dengan orang-orang yang ia sayangi. Tingkah laku ini mencapai titik terburuk pada usia 18 bulan hingga 3 tahun, dan terkadang masih Momspapsday temukan ketika anak menginjak usia 5 atau 6 tahun.

Situasi ini dapat terjadi kapan saja, mulai dari di tempat umum sampai saat sedang makan. Cara menghadapi dan mengatasi anak tantrum juga tergantung pada kondisi si kecil. Berikut penjelasan lengkapnya. Pada artikel kali ini Atika akan menjelaskan penyebab anak mengalami tatrum ketika pulang sekolah ya. Berikut adalah beberapa penyebab anak mengalami tantrum ketika usai sekolah ya.

Penyebab anak mengalami Tantrum ketika pulang sekolah

Secara garis besar tantrum pada anak timbul karena adanya keinginan anak untuk mendapatkan sesuatu atau hanya sekedar ingin mengetes batasan aturan yang telah Momspapsday buat. Perilaku tantrum seperti ini cenderung lebih banyak terjadi ketika Si Kecil baru pulang dari sekolah. Faktor yang menyebabkan hal ini adalah ketidaksiapan Si Kecil berada pada lingkungan baru selain di rumahnya.

Momspapsday perlu mengetahui, bahwa setiap anak mempunyai mental yang berbeda-beda. Ada beberapa anak yang dapat langsung berbaur dengan lingkungan baru dan ada juga yang memerlukan waktu lama untuk berbaur di tempat baru. Namun pada umumnya anak yang pergi ke sekolah tentunya sudah berusaha sekuat tenaga untuk bersikap baik pada guru dan teman, hal seperti ini tentunya sangat menguras energy anak lho!

Untuk itu, sebagai orang tua Momspapsday harus selalu memberikan dukungan terbaik terhadap kebutuhan Si Kecil ya, terutama untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil ya. Berikut ada beberapa cara yang dapat Momspapsday lakukan untuk mengatasi anak yang mengalami tantrum ya.

Memberikan perhatian yang cukup

Langkah pertama yang dapat Momspapsday lakukan untuk menangani anak yang tantrum ketika baru pulang sekolah adalah dengan memberikan perhatian kepada Si Kecil. Kalian dapat melakukannya dengan cara menanyakan kabar dan apa saja yang sudah terjadi hari ini, serta memberikan pujian kepada Si Kecil karena telah melalui hari sekolahnya.

Mengalihkan perhatian anak

Jika Si Kecil mengalami tantrum dengan kondisi yang lebih buruk dan tidak mau mendengarkan, Momspapsday dapat atasi dengan alihkan perhatiannya. Misalkan memberikan sang buah hati tontonan yang ia sukai, mengajak Si Kecil bicara tentang hal yang ia sukai, dan juga mengajaknya pergi bermain sebentar.

Jangan membandingkan anak

Seperti yang Atika katakana sebelumnya, setiap anak memiliki pemikiran serta mental yang berbeda-beda. Maka dari itu Momspapsday tidak dapat menyamakan anak kalian dengan teman-teman sebayanya. Ketika anak kalian mengalami tantrum waktu pulang dari sekolah, jangan memarahi dan menuntut ia untuk berperilaku seperti anak lain. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi.

Nah itu dia penyebab beserta cara untuk menangani anak mengalami tantrum ketika pulang sekolah ya Momspapsday! Pastikan untuk melakukan hal-hal  terbaik untuk menangani kebutuhan Si Kecil ya! Kira-kira kalian ingin Atika buatkan artikel tentang apalagi nih? Jangan berikan saran kalian di komentar ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMSPAPSDAY! ANAK MENGALAMI PICKY EATER? YUK, LAKUKAN HAL INI!

Panduan memberikan MPASI

PANDUAN MEMBERIKAN MPASI SAAT BAYI 6 SUDAH MENGINJAK 6 BULAN

Hello Momsday! Bagi kalian yang mempunyai bayi yang menginjak usia 6 bulan, tentunya sudah diperbolehkan memberi MPASI kepada Si Kecil. Umumnya, bayi yang sudah menginjak usia 6 bulan sudah memiliki reflek yang baik terhadap pola tidur dan juga tahap pencernaannya terhadap makanan yang akan ia konsumsi. Pada artikel kali ini, Atika akan memberi kalian informasi panduan memberikan MPASI saat Bayi sudah menginjak usia 6 bulan ya!

Terdapat dua hal penting yang harus kalian perhatikan ketika Moms ingin memberikan MPASI kepada sang buah hati. Yaitu mengatur jadwal dan juga tata cara memberikan MPASI kepada Si Kecil.

Mengatur jadwal makan

Berdasarkan informasi dari American Academy of Pediatrics (AAP) Bayi yang sudah berumur 6 bulan dapat mengonsumsi makanan padat. Namun kalian harus memberikan MPASI secara bertahap ya Moms! Untuk itu, hal pertama yang harus Moms lakukan adalah mengatur jadwal makan untuk Si Kecil secara terstruktur ya! Berikut adalah jadwal rekomendasi dari Kementrian Kesehatan Republik Indoneisa yang dapat Moms terapkan ya!

  • Pukul 06.00-07.00: ASI, sebanyak yang dibutuhkan bayi.
  • Pukul 09.00-10.00: MPASI buah-buahan, sebanyak 2 sampai 3 sendok makan.
  • Pukul 12.00-12.30: ASI, sebanyak yang dibutuhkan bayi.
  • Pukul 14.00-15.00: MPASI buah-buahan, sebanyak 2 sampai 3 sendok makan.
  • Pukul 17.30-18.00: ASI, sebanyak yang dibutuhkan bayi.
  • Pukul 20.00-21.00: ASI, sebanyak yang dibutuhkan bayi.

Mungkin jadwal makan pada setiap anak berubah-ubah. Namun, Jadwal ini bisa Moms jadikan referensi sesuai dengan kebutuhan Si Kecil pada umumnya yaitu 6 sampai 8 kali sehari.

Tips untuk memberikan MPASI

Ketika Moms sudah menerapkan jadwal makan Si Kecil secara teratur, selanjutnya kalian harus memerhatikan beberapa hal saat kalian akan mulai memberikan MPASI ya. Berikut adalah beberap tips yang dapat Moms lakukan saat memberikan anak MPASI ya! Yuk, Simak!

1. Biarkan Si Kecil beradaptasi dengan MPASI

Pada waktu pertama kali bayi menerima MPASI, mungkin ia akan menolak makanan yang Moms berikan. Jika hal ini terjadi, cobalah untuk tunggu beberapa menit atau beberapa hari. Bila Si Kecil masih tetap tidak ingin mengonsumsi MPASI, kalian tidak perlu khawatir dan memaksanya ya Moms! Karena bayi yang menginjak usia 6 bulan tidak wajib untuk mengonsumsi MPASI.

2. Cek alergi makanan pada Si Kecil

Momen penting yang harus Moms perhatikan kepada bayi yang memiliki usia 6 bulan adalah memeriksa alerginya. Ketika Si Kecil sudah mau mengonsumsi satu jenis MPASI, pastikan kalian untuk memberi MPASI tersebut selama 3 hari sebelum Moms memberikan MPASI lainnya ya. Hal ini harus kalian lakukan untuk memastikan apakah sang buah hati memiliki alergi pada makanan tersebut atau tidak.

3. Memperhatikan tekstur MPASI

Saat memberikan MPASI, kalian juga harus memerhatikan tekstur makanan yang akan Si Kecil konsumsi ya Moms! Pastikan untuk memberikan makanan yang lembut dan juga lunak, agar Si Kecil bisa memakannya dengan lancar ya. Kalian bisa menerapkan hal ini dengan cara mencampurkan buah dan sayur dengan ASI untuk melembutkan tektur makanan tersebut.

Nah itu dia beberapa panduan memberikan MPASI saat bayi sudah menginjak usia 6 bulan ya Moms! Selain melakukan panduan yang ada di atas, kalian juga dapat berkonsultasi melalui Aplikasi Parentoday untuk mengatur jadwal kalian mengurus Si Kecil ya! Kira-kira kalian mau Atika bahas artikel tentang apalagi nih? Jangan lupa berikan komentar ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMS! ANAK MENGALAMI PICKY EATER? YUK, LAKUKAN HAL INI!

Anak berjalan menggunakan baby walker

ANAK BERJALAN MENGGUNAKAN BABY WALKER APAKAH AMAN? YUK, SIMAK!

Hello Momspapsday! Sebagai orang tua, tentunya kalian ingin memberikan pola asuh terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil bukan? Salah satunya adalah dengan mengajarinya cara berjalan. Sebagian dari kalian mungkin berfikir mengajari anak berjalan menggunakan baby walker sangat efektif, namun hal ini justru beresiko lho Moms!

Baby walker adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu Si Kecil berjalan tanpa harus kita awasi. Alat ini dilengkapi dengan empat roda dan juga dua lubang untuk kaki Si Kecil. Pada umumnya, alat ini tercipta untuk mendukung pembelajaran agar anak cepat berjalan, namun apakah alat ini efektif? Banyak ahli yang mengatakan alat ini tidak efektif untuk membantu anak cepat berjalan lho!

Justru banyak sekali resiko yang dapat membahayakan anak saat belajar berjalan dengan menggunakan baby walker. Pada artikel kali ini, Atika akan menjelaskan resiko yang dapat terjadi jika Momspapsday mengajari anak berjalan menggunakan baby walker ya! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Anak berisiko terluka

Berdasarkan informasi dari Harvard Health Publishing, melalui jurnal Pediatrics, terdapat 230.000 anak dengan usia dibawah 15 bulan mengalami cedera karena pemakaian baby walker. Alat ini juga memiliki resiko dapat mengakibatkan kaki Si Kecil terjepit, membuat resiko Si Kecil tertimpa barang karena menabrak benda yang ada pada bagian depannya.

Bagi Momspapsday yang berpikir bahwa alat ini dapat membuat sang buah hati dapat belajar berjalan secara mandiri, hal ini justru meningkatkan kemungkinan terjadinya bahaya-bahaya saat Momspapsday membiarkan Si Kecil berjalan sendirian menggunakan Baby Walker.

Mengganggu fase perkembangan anak untuk berjalan

Selain dapat meningkatkan resiko kecelakaan seperti yang Atika jelaskan sebelumnya, penggunaan baby walker juga tidak bisa efektif karena dapat mengacaukan fase perkembangan anak untuk belajar berjalan. Karena pada dasarnya, anak harus melewati beberapa tahap untuk beradaptasi seperti duduk, merangkak, berdiri, dan akhirnya berjalan.

Alat pendukung seperti baby walker dapat menghambat Si Kecil untuk cepat berjalan. Karena pada faktanya, alat ini justru dapat membuat otot kaki anak tidak kuat dan menjadi ketergantungan dengan alat pendukung tersebut. Untuk itu, Atika menyarankan Momspapsday dapat mengajari ia berjalan secara langsung ya!

Tidak bisa mendukung anak cepat berjalan

Seperti poin sebelumnya, Jika Moms dan Papsday membandingkan perkembangan anak yang belajar berjalan sendiri dengan anak yang berjalan menggunakan Baby Walker itu sangat berbeda. Karena otot kaki Si Kecil yang menggunakan baby walker hanya memperkuat bagian tungkai atasnya (paha) saja. Sedangkan otot bagian pinggang tidak akan semakin berkembang karena mengalami ketergantungan dengan baby walker.

Nah itu dia beberapa resiko yang dapat terjadi jika Momspapsday mengajari anak berjalan menggunakan baby walker ya! Bahaya bukan? Untuk itu, pastikan kalian untuk membiarkan anak belajar berjalan secara alami ya. Kira-kira kalian mau Atika membuat artikel edukatif tentang apalagi nih? Jangan lupa berikan komentar ya Momspapsday!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMSPAPSDAY! INGIN SI KECIL BERJALAN? SIMAK TIPS INI YA!

Manfaatnya DHA untuk Anak

APA MANFAATNYA DHA UNTUK ANAK? YUK, SIMAK ARTIKEL INI!

Hello Momspapsday! Sebelumnya mungkin banyak dari kalian belum mengenal apa itu DHA bukan? DHA atau yang biasa disebut sebagai Docosahexaenoic acid adalah suatu asam lemak omega 3 tak jenuh ganda rantai panjang atau lemak baik yang ada pada tubuh. Manfaatnya DHA untuk anak sangat penting bagi Momspapsday perhatikan supaya bisa terus mendukung perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil ya.

Pada umumnya DHA dapat terproses secara alami dari tubuh Si Kecil, namun terkadang jumlah hasil DHA masih kurang dari kebutuhan Si Kecil. Untuk menangani hal ini, Momspapsday perlu untuk memberikan makanan atau suplemen yang mengandung DHA untuk mencukupi kebutuhan anak ya. Berdasarkan rekomendasi dari WHO anak yang memiliki usia 2-4 tahun harus mendapat asupan DHA sebanyak 100-150 mg per hari.

Pada artikel kali ini, Atika akan menjelaskan beberapa manfaat DHA untuk anak ya Moms! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Membantu perkembangan otak Anak

DHA sangat berperan penting dalam membantu perkembangan otak Si Kecil pada masa pertumbuhannya. Ketika 2 tahun setelah ia lahir, otak Si Kecil akan mengalami sebuah pertumbuhan fase primer yang berfokus pada penambahan berat badan. Setelah itu, Si Kecil akan juga akan mengalami perkembangan secara kognitf yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan tingkat ketelitian.

Mengurangi dampak asma pada Anak

Menurut penelitian dari Universitas Surabaya, kandungan omega-3 atau DHA dapat membantu mengurangi tingkat keparahan yang terjadi pada anak karena asma. Dalam penelitian ini, kandungan Omega-3 atau DHA mempunyai efek yang sangat baik bagi tubuh. Karena kandungan ini bersifat anti-inflamasi, anti-trombotik, dan juga  immuno-regulatory yang bisa meredakan gejala asma.

Menumbuhkan pertambahan terhadap penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah suatu penyakit yang muncul ketika Si Kecil sistem pertahanan pada tubuh Si Kecil menyerang tubuh anak itu sendiri. Hal ini sangat berbahaya karena selain menyerang kulit, penyakit ini juga menyerang beberapa organ vital seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Umumnya penyakit ini tidak dapat diobati, namun tetap kita bisa mengurangi gejala serta menurunkan rasa sakit ini.

Jenis-jenis makanan serta minuman yang mengandung DHA atau asam lemak omega 3 seperti misalnya susu, ikan, dan kuning telur dapat membantu pencegahan serta mengurangi dampak autoimun lho! Untuk itu, Atika mewajibkan Momspapsday untuk mencukupi kebutuhan DHA Si Kecil ya.

Meringankan gejala depresi pada Anak

Depresi adalah suatu masalah gangguan mental yang terjadi pada emosional seseorang, walaupun depresi sering terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga kadang mengalami masalah ini. Melansir dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia makanan, minuman, dan suplemen yang mengandung Omega-3 bisa mengurangi gejala depresi yang anak alami ya Momspapsday!

Nah itu dia pengertian beserta manfaatnya DHA untuk anak ya Momspapsday! Pastikan untuk selalu memberi makanan serta minuman yang memiliki kandungan DHA untuk kebutuhan perkembangan Si Kecil ya. Kira-kira kalian mau Atika bagikan resep apalagi nih Momspapsday? Jangan lupa berikan komentar ya! Jika kalian ingin melihat artikel edukatif lainnya, pastikan untuk bergabung dengan Komunitas Parentoday ya.

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMSPAPSDAY! MOMS UDAH TAU FUNGSI VITAMIN D UNTUK ANAK? YUK, SIMAK!

Bayi nangis karena susah BAB

BAYI SUSAH BAB? SIMAK ARTIKEL INI YA MOMS!

Hello Momsday! Kalian tentunya suka khawatir jika Si Kecil mengalami susah buang air besar (BAB) bukan? Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini ya Moms! Mulai dari pilihan susu formula yang tidak tepat untuk Si Kecil konsumsi, mengalami dehidrasi, belum dapat mencerna makanan padat, serta hal lainnya yang dapat menyebabkan Si Kecil susah BAB.

Untuk itu, kalian harus memahami serta mengetahui cara-cara mengatasi masalah susah buang air besar pada Si Kecil ya Moms! Pada artikel kali ini, Atika akan memberikan informasi mengatasi Bayis susah BAB ya Moms! Yuk, Simak artikel ini sampai habis!

Membuat Si Kecil aktif bergerak

Hal pertama yang dapat kalian lakukan untuk menangani masalah Bayi susah BAB adalah dengan memberi stimulant agar ia suka bergerak. Pada umumnya, Si Kecil belum bisa olahraga seperti orang dewasa. Namun kalian bisa mensiasatinya dengan mengajak ia bergerak sesuai dengan kemampuannya. Misalnya seperti memancing Si Kecil untuk bergerak merangkak dengan mainan yang ia sukai. Hal ini akan membantu proses pendorongan tinjanya lho!

Mengganti susu formula

Selain mengajak Si Kecil bergerak, kalian juga bisa mengganti susu formula yang ia konsumsi saat ini ya Moms! Karena ada beberapa susu formula yang mungkin tidak cocok bagi pencernaan bayi sehingga akan membuat bayi susah BAB. Untuk hal ini, kalian bisa berkonsultasi dengan dokter atau team ahli gizi anak dari Aplikasi Parentoday ya Moms!

Pilih makanan yang tepat

Setiap bayi memerlukan waktu untuk menyesuaikan makanan yang ia konsumsi. Oleh karena itu, jangan langsung memberikan makanan yang padat seperti nasi, roti, dan lainnya. Idealnya bayi yang berusia 1 sampai 7 bulan hanya memerlukan susu ASI atau susu formula. Sedangkan untuk Bayi yang berusia 7-8 bulan adalah waktu ketika kalian memberikan MPASI seperti misalnya bubur.

Memandikan dengan air hangat

Selain mengatur pola makan dan juga aktifitasnya, Momsday juga bisa memandikan sang buah hati dengan menggunakan air yang hangat ya. Selain berguna untuk membuat ia lebih rileks, mandi dengan air hangat juga berguna untuk membuat ia merasa nyaman sehingga peredaran pencernaan nya menjadi lebih lancer. Saat kalian memandikan Si Kecil, kalian juga bisa memijat perut Si Kecil secara perlahan untuk mendorong kotoran Si Kecil ya.

Memberikan air yang cukup

Agar proses pencernaan Si Kecil semakin lancer, pastikan Moms untuk memberikan air yang cukup untuk kebutuhannya ya. Jika Bayi masih berusia 7 bulan kebawah, kalian dapat memberikan ASI atau susu formula Bayi ya. Saat sudah menginjak usia 7 bulan keatas, kalian bisa mulai memberikan air yang cukup untuk kebutuhan Si Kecil ya. Atika merekomendasikan kalian untuk memberikan Si Kecil air sebanyak 60 ml setiap harinya ya Moms!

Nah itu dia beberapa cara yang dapat Moms lakukan untuk mengatasi bayi susah BAB ya! Mudah bukan? Pastikan untuk memberikan pola asuh terbaik kalian untuk Si Kecil ya. Jika Moms ingin melihat artikel edukatif lainnya, kalian bisa bergabung dengan Komunitas Parentoday ya! Selain artikel, kalian juga bisa mendapatkan resep memasak lho!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMS! MENCEGAH STUNTING PADA ANAK? SIMAK ARTIKEL INI YA!